Lompong Sagu |
Lompong sagu, lompong sagu bagulo lawang
Di tangah-tangah, di tangah-tangah karambia mudo
Sadang katuju, sadang katuju diambiak urang
Awak juo, awak juo malapeh hao
Sadang katuju, sadang katuju diambiak urang
Awak juo, awak juo malapeh hao
lirik diatas merupakan penggalan dari lagu minang yang menggunakan makanan khas lompong sagu sebagai kiasan. Lagu ini bercerita tentang seseorang yang sangat menyukai pujaan hatinya namun telah lebih dulu ditikung oleh orang lain. Tapi pembahasan kita kali ini bukan tentang kegalauan si penyanyi tersebut, melainkan tentang lompong sagu itu sendiri.
lompong sagu adalah makanan khas dari ranah minang yang mulai terpinggirkan oleh makanan-makanan modern. Bahkan jika ditelisik lebih jauh maka akan sangat sedikit anak-anak muda yang kenal dan pernah memakan makanan satu ini. kue ini memiliki komposisi tepung sagu yang diaduk bersama pisang kepok, santen, kelapa, dan gula aren. sehingga akan tercipta rasa manis dan gurih dari kelapa parut.
kue ini dipanggang diatas bara api kemudian dibungkus dengan daun pisang. kue yang dalam keadaan hangat dan langsung dibungkus dengan daun pisang ini akan menimbulkan aroma makanan yang khas. jika di betawi, makanan ini sangat mirip dengan ketimus khas betawi. Keberadaan kue ini sangat susah ditemui untuk saat sekarang. selain karena tergeser oleh makanan modern keberadaan makanan ini menjadi langka karna sangat sedikit sekali masyarakat minang yang melestarikannya.